KISAH Arbania Fitriani, Lulus Doktor Tercepat dengan IPK Sempurna

KISAH Arbania Fitriani, Lulus Doktor Tercepat dengan IPK Sempurna

Smallest Font
Largest Font

HARAZAKIDA.COM - Kita semua tahu bahwa pendidikan adalah salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan. Namun, tidak banyak orang yang mampu menyeimbangkan antara studi dan pekerjaan. Di sinilah kisah Dr. Arbania Fitriani, yang akrab disapa Arfi, menjadi sangat menarik. Dalam waktu hanya 2 tahun 6 bulan, Arfi berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna, yaitu 4,00. Prestasi ini bukan hanya tentang angka, tetapi juga mencerminkan kerja keras, disiplin, dan tekad yang luar biasa.

"Dr. Arbania Fitriani lulus doktor tercepat di UGM dengan IPK 4,00, sambil bekerja tiga profesi sekaligus. Inspirasi bagi generasi muda."

Latar Belakang Pendidikan

Arfi lahir dan dibesarkan di sebuah kota kecil, di mana pendidikan selalu dianggap sebagai prioritas utama. Sejak kecil, Arfi telah menunjukkan ketertarikan yang besar dalam bidang akademik, terutama dalam psikologi dan manajemen. Dia melanjutkan pendidikan sarjananya di bidang psikologi, di mana dia berhasil lulus dengan predikat baik. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, Arfi melanjutkan studi magister di bidang yang sama, dan setelah meraih gelar S2, ia memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang doktor.

Perjalanan Menjadi Doktor

KISAH Arbania Fitriani, Lulus Doktor Tercepat dengan IPK Sempurna
KISAH Arbania Fitriani, Lulus Doktor Tercepat dengan IPK Sempurna

Masuk ke program doktoral di UGM bukanlah hal yang mudah. Proses seleksi ketat dan kompetisi yang ketat menjadikan Arfi harus berjuang keras untuk bisa diterima. Namun, tekadnya yang kuat dan dorongan dari keluarga membuatnya tetap optimis. Ia mendaftar di Program Studi S3 Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan di Sekolah Pascasarjana UGM.

Dalam proses belajar, Arfi menyadari bahwa dia harus pandai mengatur waktu. Selain belajar dan meneliti, Arfi juga memiliki tiga pekerjaan yang harus dikelolanya dengan baik. Ini adalah tantangan yang besar, tetapi Arfi menyukainya. Dia percaya bahwa pengalaman kerja akan sangat berguna dalam pendidikan dan risetnya.

Kehidupan Pekerjaan yang Padat

Arfi tidak hanya fokus pada studinya. Selama menempuh pendidikan doktor, ia menjalani tiga pekerjaan sekaligus. Pertama, dia adalah Direktur Stellar HR Consulting, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi sumber daya manusia. Di sini, ia bertanggung jawab untuk memberikan saran dan solusi kepada klien dalam mengelola SDM mereka.

Kedua, Arfi juga berperan sebagai dosen di Universitas Esa Unggul, tempat di mana dia membagikan pengetahuan dan pengalamannya kepada mahasiswa. Mengajar adalah salah satu hal yang sangat dia nikmati, karena dia bisa membantu generasi muda untuk belajar dan berkembang.

Tak hanya itu, Arfi juga seorang certified hypnotherapist. Ia menggunakan keahlian psikologinya untuk membantu orang-orang mengatasi berbagai masalah, mulai dari stres hingga kecemasan. Semua pekerjaan ini dijalani dengan penuh semangat, meskipun terkadang sangat melelahkan.

Strategi Mengatur Waktu

Dengan begitu banyak tanggung jawab, Arfi harus sangat pintar dalam mengatur waktu. Dia membuat jadwal yang ketat, membagi waktu antara belajar, mengajar, dan bekerja. "Saya selalu mengutamakan tugas yang paling mendesak. Jika ada deadline, saya pastikan untuk menyelesaikannya terlebih dahulu," ungkapnya.

Dia juga mengatur waktu untuk beristirahat, meskipun hanya sebentar. "Istirahat sangat penting. Tanpa istirahat yang cukup, kita tidak bisa berpikir jernih," tambahnya.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun terlihat mudah, perjalanan Arfi tidak selalu mulus. Dia sempat diragukan oleh dosen pengujinya, yang menganggap bahwa penelitian disertasinya terlalu kompleks dan mungkin tidak cocok untuk program doktor. "Awalnya, saya merasa tertekan. Namun, saya memutuskan untuk tidak menyerah. Saya berusaha untuk membuktikan bahwa saya bisa melakukannya," katanya.

Disertasi yang ditulisnya berjudul "Prediktor Keterikatan Kerja", yang muncul dari kebijakan Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan, yang mewajibkan BUMN untuk mengukur keterikatan kerja karyawan. Topik ini sangat relevan dan menarik, mengingat pentingnya memahami keterikatan karyawan terhadap organisasi.

Proses Penulisan Disertasi

Proses penulisan disertasi adalah momen yang sangat krusial bagi Arfi. Ia melakukan banyak penelitian dan pengumpulan data, yang melibatkan wawancara dan survei terhadap karyawan di berbagai BUMN. "Mencari data itu tidak mudah, tapi saya menikmati prosesnya," tuturnya.

Setelah melalui banyak revisi dan bimbingan dari dosen, Arfi akhirnya menyelesaikan disertasinya dengan hasil yang memuaskan. Dia merasa bangga dan lega setelah melalui proses panjang ini.

Pesan untuk Generasi Muda

Arfi tidak hanya menginspirasi dengan prestasinya, tetapi juga dengan pesan-pesannya. Dia mengajak generasi muda untuk tidak menyerah pada impian mereka, meski harus melalui jalan yang terjal dan penuh tantangan. "Kita bisa meraih impian jika kita mau bekerja keras dan tidak takut untuk mencoba," katanya.

Dalam pandangannya, pendidikan adalah investasi yang sangat penting. Ia percaya bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama kuliah akan sangat bermanfaat dalam karier dan kehidupan. Oleh karena itu, meskipun sibuk, Arfi selalu memprioritaskan waktunya untuk belajar dan mengembangkan diri.

PENUTUP

Kisah Dr. Arbania Fitriani adalah contoh nyata bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan manajemen waktu yang baik, kita bisa meraih apa yang kita impikan. Prestasinya yang luar biasa dalam menyelesaikan studi doktoral dalam waktu singkat sambil menjalani tiga pekerjaan sekaligus patut dijadikan teladan bagi kita semua.

Dengan segala pencapaian dan dedikasinya, Arfi membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki tekad dan semangat yang kuat. Semoga kisah inspiratif ini bisa memotivasi lebih banyak orang untuk mengejar cita-cita, tidak peduli seberapa sulit jalannya.

Arfi berharap bahwa kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda di Indonesia. Dia ingin melihat lebih banyak orang yang berani mengambil risiko dan mengejar pendidikan tinggi, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan. "Pendidikan adalah kunci untuk membuka banyak pintu kesempatan. Jangan pernah takut untuk bermimpi besar," pesannya.

Dengan sikap positif dan dedikasi yang tinggi, Arfi menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak hanya ditentukan oleh bakat, tetapi juga oleh usaha dan ketekunan. Di masa depan, Arfi berencana untuk terus berkontribusi dalam dunia pendidikan dan pengembangan SDM, serta membantu lebih banyak orang untuk mencapai potensi terbaik mereka.***

REFERENSI

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Paling Banyak Dilihat